Dikabarin | Indramayu.
Memasuki musim hujan di akhir tahun, Pemerintah Desa Telukagung Kecamatan Indramayu bersiap menyambut pelaksanaan musim tanam Rendeng atau Masa Tanam 1 (MT 1). Rencananya, MT 1 akan dimulai pada tanggal 25 Desember 2025.
Persiapan musim tanam Rendeng ini, merupakan hasil musyawarah seluruh kelompok tani beserta stake holder yang ada di Desa Telukagung. Bertempat di Saung Meeting yang musyawarah dipimpin Camat Indramayu Dulyono, Kepala UPTD Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang) Indramayu Lia beserta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kuwu Telukagung Rasmani, dan kelompok tani, Senin (15/12/25).
Dalam musyawarah itu, Dulyono mengatakan, musim tanam Rendeng yang akan dimulai 25 Desember 2025 harus dipersiapkan secara optimal, karena keberhasilan panen menyangkut peningkatan kesejahteraan keluarga petani. Selain itu, predikat Kabupaten Indramayu sebagai daerah penyangga pangan nasional juga harus dipertahankan.
Dulyono mengingatkan, Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya pernah menyatakan tetap berkomitmen mewujudkan Indonesia swasembada pangan. Sehingga para petani di Kabupaten Indramayu harus lebih serius bertani dan mampu dalam pengadaan pupuk, kelancaran air irigasi, tersedianya alsintan, bibit berkualitas yang mencukupi dan terpenuhinya varietas bibit padi unggul.
“Musim tanam Rendeng ini harus berhasil, karena jika bicara swasembada pangan maka pasti di dalamnya terkait pengadaan beras. Kabupaten Indramayu menjadi penopang utama dalam mewujudkan swasembada tersebut, sehingga tentunya peran serta para petani termasuk di Desa Telukagung dalam keberhasilannya menanam dan memanen padi harus dibuktikan secara nyata agar swasembada pangan dapat terwujud”, ujarnya.
Sementara itu Kepala UPTD Ketapang Kecamatan Indramayu Lia, meminta petani Desa Telukagung agar pada musim tanam Rendeng menerapkan pola tanam termasuk pilihan varietas bibit padi dan penggunaan pupuk cair sebagaimana yang telah disarankan oleh pihak PPL. Permintaan itu sangat beralasan, karena pada musim tanam Rendeng diharapkan per hektarnya dapat panen hingga 9 ton. (red.)