Dikabarin | Indramayu.
Pengentasan kemiskinan tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah saja. Kolaborasi seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia usaha, dan perangkat daerah itu sendiri menjadi kunci untuk mewujudkan Indramayu yang lebih sejahtera, yakni Indramayu REANG.
Pemerintah daerah terus mendorong program yang bersentuhan langsung dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Upayanya mencakup tiga fokus utama yakni: mengurangi kantung-kantung kemiskinan; menekan beban pengeluaran masyarakat; serta meningkatkan pendapatan warga.
Demikian disampaikan dalam Impact Showcase Program Akademi Pengentasan Kemiskinan. Program ini adalah sebuah ajang yang menyoroti hasil pembelajaran, inovasi, dan aksi nyata masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan.
Direktur Teknologi dan Digitalisasi Pembelajaran Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI), Elly Fatimah, menyampaikan, program ini telah berjalan selama tiga bulan dengan tujuan menurunkan hingga menghilangkan kemiskinan ekstrem.
”LAN RI bekerja langsung bersama Pemkab Indramayu, melakukan identifikasi masalah, merumuskan solusi, dan menguji implementasinya di Kelurahan Lemahmekar. Kami mengapresiasi keberhasilan peserta Taskin dan masyarakat dalam menjalankan program ini karena desain pembelajaran yang diberikan dapat diimplementasikan secara nyata,” ungkap Elly dii Aula Bappeda-Litbang Kabupaten Indramayu pada Kamis, (4/12/25).
Sebelumnya, pada awal November, Bappeda-Litbang bersama LAN RI juga menggelar Matching Program Akademi Taskin 2025. Berfokus pada pemberdayaan masyarakat RW 09 Lemahmekar melalui pengolahan eceng gondok, mangga, hasil perikanan, kebun warga, hingga kemitraan CSR.
Elly menegaskan, showcase ini bukan akhir proses. Pelatihan dan pendampingan harus dilanjutkan dengan kreativitas, inovasi, penguatan kemasan, serta strategi pemasaran agar manfaatnya berkelanjutan.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Teknologi dan Digitalisasi Pembelajaran LAN RI membuka showcase secara resmi dan memberikan plakat kepada mitra strategis dari Bappeda-Litbang Indramayu sebagai bentuk apresiasi.
Sementara itu, Kepala Bappeda-Litbang Indramayu, Iin Indrayati, menegaskan Indramayu masih berjuang keras mengurangi angka kemiskinan. Hal ini dilakukan karena statusnya sebagai salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Barat.
Iin menjelaskan berbagai inisiatif yang kini dilakukan. Mulai dari pemanfaatan eceng gondok untuk kerajinan dan pupuk, pengolahan mangga, kebun warga yang dikelola bersama, hingga pemanfaatan hasil perikanan.
Menurutnya, Bupati Indramayu, Lucky Hakim turut memberikan apresiasi kepada masyarakat yang mau meningkatkan kualitas hidup melalui berbagai kegiatan kreatif sesuai minat dan kemampuan masing-masing.
”Saya mengajak seluruh jajaran perangkat daerah dan elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam program ini. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi,” tambahnya. (Red.)