Dikabarin | Indramayu.
Dalam visi Indramayu, religius bukan sekadar slogan, melainkan diwujudkan melalui berbagai program yang memperkuat nilai spiritual di kalangan pelajar dan pegawai, salah satunya melalui program Indramayu Mengaji.
Implementasi nyatanya terlihat pada kegiatan Gerakan Nasional Penuntasan Buta Aksara Al-Qur’an yang digelar melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Nasional Lembaga Pembelajaran Qiroatil Qur’an Indonesia (LPQQ) bagi guru pendidikan dasar, menengah, dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Kegiatan ini berlangsung di Aula Embarkasi Haji Indramayu pada Sabtu, (8/11/2025).
Sebelumnya, DPD LPQQ Indramayu telah menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) pada 23 Agustus 2025 di Masjid Agung Indramayu dengan jumlah peserta sebanyak 514 orang. Pada kegiatan Bimtek kali ini, sebanyak 915 guru dari seluruh Indonesia turut hadir. Materi utama disampaikan langsung oleh Ketua Umum LPQQ Indonesia, KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi.
Diketahui, LPQQ Indonesia didirikan untuk melaksanakan gerakan nasional penanganan dan pengentasan buta aksara Al-Qur’an melalui pembelajaran di Kelompok Belajar Membaca Al-Qur’an (KBMA). Di Kabupaten Indramayu sendiri, telah terbentuk hampir 200 KBMA yang tersebar di sekolah-sekolah (SD, SMP, SMA) dan majelis taklim.
Ketua DPP LPQQ Indonesia, KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi, menyampaikan LPQQ hadir untuk membangun gerakan kolaboratif dalam memberantas buta aksara Al-Qur’an di kalangan pelajar muslim.
“Agenda hari ini, mari kita berjihad untuk mengentaskan buta aksara di kalangan pelajar. Apa jadinya jika Indonesia maju, namun generasinya tidak dapat membaca Al-Qur’an. Mari saling menguatkan, memudahkan komunikasi, dan membangun kebersamaan bagi para guru agar bisa mengajarkan Al-Qur’an kepada pelajar,” ujarnya.
Hingga saat ini, Kementerian Agama RI mencatat bahwa 72,25 persen penduduk Indonesia belum bisa membaca Al-Qur’an. Bersama LPQQ, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) ingin berkolaborasi untuk mengatasi persoalan ini. Sebagai bentuk dukungan konkret, BWA menyerahkan 1.000 mushaf Al-Qur’an kepada peserta Bimtek dan berkomitmen menyediakan hingga 15.000 Al-Qur’an untuk Kabupaten Indramayu pada tahun 2026.
Bupati Indramayu melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), H. Caridin, menyebut LPQQ Indramayu sebagai pilot project yang mendapat apresiasi tinggi karena turut membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan visi Indramayu REANG. Menurutnya, program ini relevan bagi para pendidik formal maupun nonformal karena pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk kecerdasan spiritual.
Dari Koordinator Keagamaan Biro Kesra Provinsi Jawa Barat, Rahmat, menyampaikan harapan agar pilot project LPQQ di Indramayu dapat mencapai target yang diharapkan. Rahmat menilai, pembelajaran membaca Al-Qur’an memerlukan pendekatan khusus di luar kurikulum formal, dan program ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi para pendidik.
Sementara itu, Direktorat SMA, (Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Asep Sukma Yadi memberikan apresiasi tinggi dan mengatakan gerakan ini menjadi bagian penting dari program prioritas penguatan pendidikan karakter, peningkatan kualitas pembelajaran, serta revitalisasi sarana dan digitalisasi sekolah.
”Perlu dipastikan anak-anak memiliki kecerdasan spiritual dan keterampilan sosial yang tangguh di tengah tantangan dunia digital. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi agen perubahan, meningkatkan mutu pendidikan, serta memperkuat literasi Al-Qur’an dalam membentuk generasi hebat menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Kegiatan Bimtek kemudian dibuka secara resmi. Pemerintah Kabupaten Indramayu berkomitmen untuk terus memfasilitasi kegiatan LPQQ dalam upaya menuntaskan buta aksara Al-Qur’an demi terwujudnya visi Indramayu REANG. (Red.)